Minggu, 27 Agustus 2017

Ospek



PENGENALAN BUDAYA AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN (PBAK)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Di tahun sebelumnya nama kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus  di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini adalah OPAK singkatan dari Orientasi Pengenalan Akademik dan Budaya, baru di tahun 2017 ini namanya berganti menjadi Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). PBAK merupakan kegiatan dimana mahasiswa-mahasiswi baru ‘’disambut’’ dengan berbagai cara ‘’unik’’ oleh seniornya, dimulai dari atribut yang harus mereka kenakan, yel-yel untuk memberi semangat dan penugasan apa yang harus mereka kerjakan berdasarkan pada Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu penelitian, pengembangan dan pengabdian. PBAK ini berlangsung selama 4 hari, hari pertama Pra PBAK, hari kedua universitas, hari ketiga jurusan dan hari keempat fakultas. Kegiatan ini merupakan kegiatan institusional yang menjadi tanggung jawab universitas untuk mensosialisasikan kehidupan di perguruan tinggi dan proses pembelajaran yang pelaksanaannya melibatkan pengenalan budaya universitas, fakultas, jurusan, himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), mahasiswa dan unsur lain yang terkait.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sendiri mengedepankan tertib ibadah, tertib belajar dan tertib organisasi dalam penyelenggaraan PBAK pada tahun ini. yang pertama tertib ibadah, dimana ketepatan waktu sholat sangat di perhatikan. Kedua, yaitu tertib belajar, konsisten dalam menjalankan kegiatan yang telah di rencanakan sebelumnya. Ketiga tertib organisasi, di FITK ini sendiri memiliki banyak sekali organisasi dari eksternal maupun internal yang di perkenalkan dan menjelaskan caranya berproses dengan baik. Mentor di sini sangat mempunyai banyak peran dalam mengolah dan menjelaskan kembali apa yang telah di informasikan di lapangan, dan meluruskan pemahaman apabila ada MABA yang masih belum mengerti. Seluru informasi dapat di upload di http://fitk.uinjkt.ac.id/

Salah satu organisasi internal itu ada namanya himpunan mahasiswa jurusan (HMJ). Di FITK sendiri ada 12 jurusan, salah satunya jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Dari HMJ PGMI yang ikut memeriahkan dan mensukseskan acara PBAK ini dengan tema ‘’PGMI BISA (Berfikir, Inovativ, Semangat dan Asik) yang membudi dayakan 5S (salam, sapa, senyum, sopan santun). Hari pertama Pra PBAK dipakai untuk gladiresik upaara untuk pembukaan PBAK dan informasi terkait barang yang harus di bawa dan disiapkan untuk PBAK. Hari ketiga PBAK jurusan, PGMI berada di Aula madya lantai 2. PBAK di jurusan PGMI ini berlangsung sangat meriah dan menyenangkan. Di mulai dari penjemputan jam 07:00 WIB dari depan gedung FITK sampainya di Aula Madya MABA di sambut dengan meriah oleh TIM Hadroh dari mahasiswa PGMI. Di lanjutkan dengan pembukaan,pembacaan ayati suci Al-Qur’an dan sari tilawah dan sambutan-sambutan oleh Egi Fadlullah selaku ketua acara, Novalda Pertiwi selaku ketua HMJ PGMI dan Bapak Dr Khalimi M.Ag selaku Ketua Jurusan PGMI yang sekaligus membuka acara ini.

Pada pukul 08:00 WIB acara inti di Jurusan PGMI ini di awali dengan materi keprodian yang di sampaikan oleh Bapak Dr Khalimi M.Ag selaku Ketua Jurusan PGMI, informasi yang di sampaikan tentang beberapa mata kuliah yang ada di jurusan PGMI, serta pengetahuan-pengetahuan yang sifatnya tentang keakademisan selain itu membuka sesi Tanya Jawab seputar kuliah. Acara inti di lanjutkan dengan materi ke-HMJ-an yang di sampaikan oleh saudari Novalda Pertiwi selaku Ketua HMJ PGMI, yang memperkenalkan kepengurusan HMJ PGMI priode 2017. Di ujung perkenalan kepengurusan, perwakilan dari DEMA U berkunjung serta memberi salam hangat dan motivasi untuk MABA PGMI. Materi ketiga tentang motivasi dan pengalaman yang di sampaikan oleh para alumni yang di hadiri oleh ka Heri Dermawan, ka Hana Maulana, ka Arif, dan ka Husen dengan bahasan materi Yakin Usaha Sampai, acara berlangsung sangat menarik karena banyak pengalaman dan motivasi yang sangat bermanfaat. Kemudian di lanjutkan dengan penampilan Seni Angklung PGMI dari mahasiswa/i PGMI. 

Setelah itu pada pukul 10:00 WIB membuat prakarya PGMI yaitu membuat tempat pensil dari kain flannel dengan di dampingi oleh setiap mentor perkelompok, acara berlangsung dengan sangat seru dan asik, karena mereka dapat mengenal antara satu dengan yang lain dan bekerja sama dengan baik. Rencananya hasil karya tempat pensil ini akan kami sumbangkan untuk sekolah di bawah rata-rata yang bersangkutan dengan program kami selanjutnya yaitu Kelas Insprasi PGMI. Usai membuat prakarya di lanjutkan dengan makan bersama antar kelompok dan sholat berjamaah seluruh mahasiswa PGMI. Di akhir acara PBAK jurusan di tutup dengan do’a dan sesi foto bersama mahasiswa PGMI panitia dan MABA PGMI 2017.

Menumbuhkan Nilai-Nilai Pancasila



Menumbuhkan Nilai-Nilai Pancasila
Pada tahun 70-80’n Sebelum pancasila dijadikan landasan dasar, ada perdebatan tentang islam dan komunis. Tidak terbayangkan apabila landasan negara kita ini berlandaskan islam, bukan tidak bisa layaknya saudi arabia dan palestine. Hanya saja penduduk diIndonesia ini bukan lah sepenuhnya islam, melainkan berbagai macam agama, adat dan budaya. Banyak orang yang mempersalahkan peribadahan, bukan hanya dengan agama lain, di agama islam itu sendiri pun banyak perbedaan dan perdebatan, berbeda sedikit di sebut bid’ah, berbeda sedikit di bilang kafir, hal ini terjadi karena banyak orang yang tidak mengerti arti dari agama itu sendiri.
Pancasila itu toleransi & bineka, membolehkan aktifitas apapun asal tidak keluar dari UUD dan pancasila itu sendiri. Karena semboyannya adalah bineka tunggal ika, berbeda-beda tapi tetap satu tujuan. Pada jaman soeharto sudah di pikirkan dengan matang-matang untuk menggunakan landasan negara yang tidak dengan islam, karena akan ada perbedaan, maka dari itu di putuskan lah pancasila sebagai landasan dasar negara.
Seperti kasus yang sedang ada di ranting paling atas ini, yaitu penistaan agama yang dijatuhkan tuntutannya kepada Ahok. Pada AKSI 212 dan sebagainya, bukan hanya puluhan melaikan jutaan orang datang untuk mengapresiasikan pendapatnya tentang penistaan agama. Tanpa kita sadari, dari AKSI ini mengatakan bahwa Ahok seorang kafir. Dan sangat jelas bahwa permasalahan ini di angkat dari perbedaan agama. Namun, kenapa Ahok saja yang di permasalahkan yang hanya menyebutkan surat Al-Maidah ayat 31 tanpa sengaja, sedangkan di luar sana, sangat banyak orang yang menistakan agama dengan sengaja dan penuh kesadaran. Hanya saja karena Ahok di calonkan sebagai ketua gubernur DKI, bukan kah ini sudah jelas, topik ini di angkat karena ada unsur politik di belakangnya.
Di perkulaian tempat terkumpulnya pemahaman-pemahaman yang berbeda. Pada tahun 2001 sedang ada kasus di Amerika, UIN yang dahulu di sebut dengan IAIN menolak kewajiban berkerudung, bahkan penistaan-penistaan agama di perkuliahan jauh lebih dalam